Dulu Tanah berpasir seperti daerah pantai sangat sulit membangun kolam untuk budidaya lele. Selain mudah amblas saat diinjak, airpun mudah lolos seperti terhisap diantara pori-pori pasir. Sehingga mayoritas penduduk daerah pantai kebanyakan untuk mengkhususkan diri untuk bertanam palawija dan cabai dilahan berpasir. Tapi sekarang cara budidaya lele di daerah pantai telah dilakukan dan berkembang pesat dalam mengembangkan cara budidaya lele dengan menggunakkan terpal.
Cara budidaya lele dengan terpal
Cara ternak lele dengan menggunakan kolam terpal sangatlah simpel. Pertama-tama area yang hendak dibangun kolam di keduk sedalam 90 cm. Dinding-dindingnya dibuat miring 3˚. Kemiringan ini nantinya berguna sebagai penyangga terpal saat sudah berisi air. Tanah hasil galian itu selanjutnya digunakan untuk membuat tanggul setinggi kurang lebih 40 cm. Tanggul itu dipadatkan supaya kuat. Agar tidak amblas, permukaan tanggul diberi batako atau bata merah. Langkah berikutnya memberikan sekam di dasar kolam setebal 10 cm. Untuk kolam ukuran 4 m x 8 m seperti milik Jumaryanto dibutuhkan 3 kubik sekam. Sekam berguna menjaga agar suhu stabil di kisaran 27—30˚C. Selanjutnya selapis terpal dapat dipasang. Nah, ujung terpal yang mengitari pinggir kolam kemudian ditutup batako atau bata merah. Batako gunanya sebagai pemberat agar terpal tidak melorot. Selanjutnya kolam siap
dipakai.
Baca Juga : Budidaya ikan lele tanpa pelet gabungan tradisional dan intensif
Keuntungan penggunaan terpal
cara bisnis lele dengan menggunakkan terpal banyak keuntungannya dibandingkan dengan kolam semen. Untuk biaya membuat kolam 4 m x 8 m dengan menggunakan sekitar Rp5-juta. Sedangkan cara ternak lele dengan menggunakan terpal biayanya sangat murah paling habis Rp. 800.000 untuk kolam 4m x 8m. Masalah daya tahan pun tak kalah. Kolam terpal dapat dipakai selama 4 tahun, dengan syarat ujung terpal yang ada di tepi kolam tertutup rumput. Jika tidak ketahanan terpal paling pol 2 tahun. Pun masa pengeringan kolam jauh lebih singkat. Kolam tanah butuh waktu sampai 3 hari, terpal hanya 1 jam. Meski mudah dan aplikatif, ikan yang dipelihara di kolam terpal butuh penanganan khusus. Ini karena sisa pakan dan kotoran ikan tidak akan terurai akibat kolam tidak bersentuhan dengan tanah. Jumaryanto mengatasinya dengan melakukan 2 kali penggantian air selama 1 siklus budidaya. Pertama pada saat lele ikan berumur 50 hari dan kedua 10 hari berikutnya. Dengan cara ini kematian lele paling banter mencapai 10%.